Real Madrid bangkit dari ketertinggalan 1-0 untuk menggenggam poin penuh dalam lawatan mereka ke Riazor pada Minggu, 24 Februari 2013 pukul 02.00 WIB, berkat duo Kaka dan Gonzalo Higuain. Deportivo sempat unggul melalui Riki dan menguasai jalannya laga di babak pertama. Namun, kehadiran CR7, Sami Khedira, dan Mesut Ozil meningkatkan performa anak asuh Jose Mourinho dan sukses menggenggam hasil pertandingan Deportivo La Coruna vs Real Madrid skor 1-2. Hasil Liga Spanyol ini membuat Los Blancos terus menguntit Atletico di posisi runner-up sedangkan La Coruna semakin terpuruk di peringkat 20.
Real Madrid vs Deportivo La Coruna adalah dua tim yang berbeda 16 peringkat. Sementara Los Blancos mengintip posisi Atletico yang ada di ranking kedua, Super Depor kehilangan kata ‘super’nya dengan lima kekalahan beruntun dan cap sebagai yang terbuncit di klasemen sementara. Namun, yang terlihat di Riazor, adalah, peringkat bukan segalanya.
Jose Mourinho cukup berani untuk mencadangkan beberapa pemain pilar. Risiko yang mesti ditempuh menjelang dua El Clasico dan duel versus Real Madrid. Termasuk, tidak memainkan CR7, Sami Khedira, dan Mesut Ozil sejak awal. Hasilnya El Real cukup kedodoran di babak pertama, kerepotan menembus barisan pertahanan kubu Riazor, dan beruntung tidak kemasukan tiga gol.
Sementara Luka Modric, Michael Essien, dan Ricardo Kaka kurang ‘nyali’ untuk membongkar lini belakang tuan rumah, Depor memiliki sengatan yang hebat dari duo Portugal, Riki dan Pizzi. Dan jika Pepe sebelum pertandingan menaruh perhatian kepada sesama perantauan di tanah Spanyol, sang bek tengah Madrid tidak sedang bergurau.
Setelah dua kesempatan Pizzi melayang setelah setengah jam, akhirnya ia memberikan umpan ciamik kepada Riki yang bergerak ke sisi kanan kotak penalti Madrid. Lalu, tembakan ke sudut dekat gawang Diego Lopez untuk membuat Riazor lebih bergemuruh di menit 35.
Babak pertama ditutup dengan dua peluang melayang dari Depor. Yaitu, tembakan Pizzi yang masih bisa ditanduk oleh Marcelo di garis gawang pada menit 41, dan tendangan Riki dua menit berselang yang melebar kurang dari satu meter dari gawang Madrid.
Menyaksikan anak asuhnya terekspos sedemikian rupa, Jose Mourinho melepaskan tiga pergantian sekaligus. CR7, Sami Khedira, Mesut Ozil hadir sejak menit 57.
Real Madrid tampak lebih hidup sejak ketiganya hadir, dan akhrinya gol penyama kedudukan lahir. Bukan dari pria lain, tetapi … Kaka. Ya, gelandang yang seperti kembali mendapatkan kepercayaan diri ini, menerima bola dari Angel Di Maria, sebelum melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang menghunjam ke gawang Daniel Aranzubia pada menit 74.
Kaka kembali menunjukkan kecanggihannya ketika laga berjalan 88 menit. Ia mengirimkan umpan terukur kepada Cristiano Ronaldo yang kemudian menyilangkan bola untuk disambar oleh Gonzalo Higuain. Sebuah gol berkelas, sekaligus gol yang menjawab pertanyaa atas sedikitnya gol El Pipita musim ini.
Namun, di ujung laga, Real Madrid kembali bernasib serupa yang sudah-sudah: kehilangan seorang pemain. Kali ini Angel Di Maria, yang menghalangi tendangan bebas Deportivo La Coruna.
Deportivo (4-2-3-1): Aranzubia; Silvio (Alex Bergantiños ’26), Kaka (Jesús Vázquez ’58), Marchena, Ayoze; Abel Aguilar, Assuncao; Gama, Pizzi, Valeron; Riki (Nélson Oliveira ’75)
Real Madrid (4-2-3-1): Diego Lopez; Arbeloa, Pepe, Carvalho, Marcelo (Cristiano Ronaldo ’57); Essien (Mesut Ozil ’57), Modric (Sami Khedira ’57); Di Maria, Kaka, Callejon; Higuain
