Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfudz, berencana akan berkoordinasi dengan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) untuk membahas surat terbaru FIFA kepada Menpora.
Ini sebagai tidak lanjut PSSI menanggapi surat yang diberikan FIFA terkait penyelesaian konflik di sepakbola Indonesia.
Seperti pemberitaan sebelumnya, FIFA mengirimkan surat pada 13 Februari 2013 kepada Menpora.
Intinya, FIFA mengingatkan tentang empat agenda yang selama ini menjadi sumber konflik di PSSI.
Keempatnya adalah penyatuan kedua liga, revisi statuta, pengembalian 4 pejabat Exco yang dipecat, dan pelaksanakan kongres berdasarkan daftar peserta kongres Solo (Juli 2011) sesuai MoU yang ditandatangani pada 7 Juni 2012.
Melalui surat FIFA tersebut, Menpora kemudian mengadakan pertemuan dengan pengurus PSSI KLB Solo dan PSSI KLB Ancol di Gedung Kemenpora Senayan Jakarta tadi malam (18/2/13).
Pada pertemuan tersebut, terjadi kesepakatan untuk menggelar kongres biasa pada 17 Maret 2013.
“Berdasarkan kesepakatan di Tokyo, isu Indonesia dipindahkan dari FIFA ke AFC. Sebenarnya yang menangani isu itu AFC, bukan FIFA. Surat FIFA ada karena Menpora mengirimkan delegasi untuk bertemu FIFA. Dan FIFA menyambut dengan mengirimkan surat” ungkap Halim Mahfudz sepeti yang dilansir Viva.
“Menjadi pertanyaan besar, ketika FIFA mendorong Pemerintah untuk melakukan fasilitasi terhadap konflik PSSI” tambah Halim.
Halim menilai dengan adanya surat FIFA kepada Menpora itu, maka kondisinya seperti kembali kepada titik awal.
“Kami sudah melakukan empat poin itu dan sudah berdiskusi dengan AFC. Mereka sudah memberikan arahan. Arahan ini menjadi mentah, sebab ada surat FIFA lagi yang menunjuk pada empat poin yang sudah diselesaikan semua”
“Ini yang akan saya tanyakan ke FIFA dan AFC, bahkan ke Menpora dan KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Saya akan berangkat ke Malaysia untuk menemui AFC. Saya bertemu dengan mereka dan minta klarifikasi. Langkah-langkah apa yang sudah dilakukan oleh AFC di dalam menyelesaikan konflik, karena kami berpegang pada statuta” tegas Halim.