Pages

Tuesday, February 19, 2013

Lionel Messi Bukan Satu-Satunya Senjata Barcelona

Lionel Messi Bukan Satu-Satunya Senjata Barcelona

Lionel Messi bukanlah satu-satunya senjata Barcelona. Demikian yang disampaikan pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri. Meskipun ada ide dari Silvio Berlusconi untuk memakai dua pemain sekaligus demi mengganjal Messi, saran ini bagi Allegri tak cukup. Jika Antonio Conte menyatakan butuh pistol untuk menyetop seorang King Leo, maka Allegri memilih untuk mengawasi semua pemain Barca. Tak terkecuali seorang Andres Iniesta.

Italia berfokus pada seorang Lionel Messi. Top skor Liga Champions empat musim berturut-turut tidak hanya akan sekadar berkunjung ke San Siro. Tetapi, juga bisa menyebabkan ‘kematian’ Rossoneri lebih awal. Maka, tak heran jika para tokoh sepakbola negeri pizza urun suara tentang cara menghentikan Sang Messiah.

Sebelumnya, Silvio Berlusconi menyebutkan, harus ada dua orang yang menjaga Messi. Jika satu kelelahan setelah satu babak, maka di babak berikutnya giliran pemain selanjutnya yang berfungsi menyegel Si Nomor 10 Barcelona. Sementara, Antonio Conte, pelatih Juventus menyatakan butuh pistol untuk menghentikan Messi yang dikenal sebagi ahli dribble terbaik di dunia; bukan menjaganya dengan dua pemain.

Lain lagi apa yang disampaikan oleh pelatih Milan, Max Allegri. Baginya, kemungkinan Messi malah bisa meloloskan diri dari penjagaan ketat dua pemain sekaligus. Dan Allegri lebih suka mewaspadai semua senjata yang bisa dikeluarkan Barca dalam laga maut ini.

Allegri mengucapkan terima kasih pada ide Berlusconi, tapi, “Jelas bahwa sayalah yang melihat skuad setiap hari. Dan saya akan memberikan instruksi kepada pemain, tentang cara terbaik menghadapi Barcelona.”

“Messi memang membuat perbedaan untuk timnya. Tapi, dia bukan satu-satunya (yang berbahaya). Ada Andres Iniesta, yang merupakan salah satu pemberi assist terbaik di dunia. Kami harus mengawal ketat mereka, dan membatasi setiap pergerakan mereka,” jelas Allegri.

Kunci kemenangan Milan, bukannya tidak ada. Menurut sang pelatih, “Kami menghadapi tim terbaik dunia, dan kami harus menciptakan kondisi untuk lolos dari babak 16 besar. Sambil menyadari, bahwa Barcelona secara umum selalu memenangi ball possession, entah melawan Real Madrid, AC Milan, atau tim mana pun. Kami harus membuat penguasaan bola mereka sedikit lebih steril, karena Barca memiliki para pemain terbaik.”