Pages

Thursday, February 21, 2013

Andrea Stramaccioni Mengaku Tertekan Menjadi Pelatih Inter Milan

Andrea Stramaccioni

Kenapa Andrea Stramaccioni merasa tertekan menjadi pelatih Inter Milan? Pelatih muda ini harus sabar mendengar spekulasi pemecatannya dari kursi kepelatihan Nerazzurri. Kursi kepelatihannya memanas, namun Stramaccioni merasa tertekan tidak hanya dalam dekat-dekat ini saja. Berikut adalah sedikit cerita Stramaccioni sepanjang ia melatih Inter Milan.

Inter Milan baru saja dipermalukan Fiorentina. Bermain sebagai tim tamu, Senin (18/02/13) Inter dipaksa pulang dengan kekalahan 4-1. Atas kekalahan telak ini, Stramaccioni pun memperoleh hujan kritik. Spekulasi mulai muncul, ia akan segera angkat koper dari kota Milan. Di tengah gonjang-ganjing karirnya, Stramaccino berusaha untuk fokus, ia pun mengenang bagaimana beban melatih klub sudah ia rasakan sejak pertama kedatangannya di San Siro.

“Hal yang baik dan buruk tentang menjadi pelatih Inter, telah saya rasakan pada hari pertama saya mengambil alih tim ini, tim yang hebat,” tutur Stramaccioni kepada wartawan.

Tekanan itu wajar, demikian ungkap pelatih asal Italia ini. Namun jika seseorang pelatih hanya mengingat tekanan tersebut, maka ia akan kalah bahkan sebelum bertanding.

“Jika seorang pelatih dalam kondisi seperti ini terlalu memikirkan perihal tekanan, maka ia selesai bahkan sebelum pertandinagn dimulai. Ada banyak tekanan, karena kami kehilangan 4-1 pada hari Minggu kemarin, dan itu normal untuk dikritik, tapi saya pikir kami akan melakukannya dengan baik baik besok dan di laga derby.”

Any way, Stramaccioni akan tutup telinga, ia hanya ingin fokus menghadapi CFR Cluj dalam leg kedua UEFA Europa League. Di laga pertama, Inter mengantongi dua gol tanpa balas. Sementara akhir pekan besok Inter akan menghadapi rival sekota, AC Milan yang baru saja menekuk Barcelona 2-0.