Barcelona baru saja ditaklukkan AC Milan dengan skor 2-0 dalam leg pertama 16 besar Liga Champion pada Kamis, 21 Februari 2013 lalu. Banyak yang menyebutkan, ini adalah penampilan terburuk Barca sejak Pep Guardiola menangani tim pada musim panas 2008. Meskipun demikian, nada optimis tetap terdengar dari kubu Camp Nou. Gerard Pique yang menyatakan ‘mungkin Barca tak sebaik yang dikatakan orang’, tetap menginginkan timnya berkembang di leg kedua. Sementara Xavi Hernandez menyebutkan keinginan Barca melakukan comeback historis di Camp Nou.
Unggul ball possessions tak menjamin kemenangan. Tiki-taka Barcelona macet di hadapan pertahanan AC Milan yang tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Lionel Messi dkk. masuk ke kotak penalti. Ketika Xavi dimintai pendapat, apakah ini adalah laga terburuk Barca sejak 2008 ia menjawab,
“Kami menguasai bola. Mereka (Milan) berkumpul di areal sendiri dan kami harus menembak dari luar kotak penalti. Sejatinya, kami tidak mendominasi laga jika melihat detail terkecil pertandingan. Kami tak tangguh dalam menyerang.”
Apakah berarti peluang Barca untuk menjuarai Liga Champion habis? Tidak demikian menurut sang maestro. Bagi Xavi, “Masih ada 90 menit di Camp Nou. Kami berharap stadion terisi penuh sehingga setiap orang ada di belakang kami, seperti halnya tim yang berusaha membalikkan keadaan secara bersejarah.”
Barcelona, tergolong lumrah kalah dahulu di leg pertama berbagai kompetisi sebelum menang besar di leg berikutnya. Sebagai contoh, di Liga Champions satu dekade lalu ketika melumat Chelsea 5-1 (sebelumnya kalah 3-1). Atau di Supercopa de Espana ketika melawan Sevilla 4-0 (sebelumnya kalah 3-1). Gerard Pique meyakini hal ini. Meskipun, tetap tidak ‘mengampuni’ kekalahan mereka di San Siro.
“Skor 2-0 sangat buruk. Ketika mereka mencetak gol pertama, kami kehilangan fokus. Kami harus berkembang, belajar, dan menunggu leg kedua di Camp Nou untuk lolos. Mungkin, kami tak sebaik yang dikatakan kebanyakan orang.”
“Kami menyadari Milan adalah klub besar. Tapi kami, adalah Barcelona dan kami harus membalikkan keadaan (menang dengan selisih tiga gol),” cetus Pique.