Pages

Wednesday, February 20, 2013

Lionel Messi dan Barcelona Mati Oleh Strategi Parkis Bus

Lionel Messi dan Barcelona Mati Oleh Strategi Parkis Bus

Lionel Messi dibuat tidak berdaya menembus barisan pertahanan AC Milan ketika Barcelona ditumbangkan Rossoneri dengan skor 2-0 pada leg pertama babak 16 besar Liga Champion 2013. Taktik yang dipilih Max Allegri, mengunci pergerakan Si Nomor 10 Barca dan melakukan pressing ketat setiap kali para pemain Barcelona masuk ke sepertiga akhir pertahanan, seolah membuktikan inilah cara paten untuk mematikan klub yang berlabel tim terbaik dunia ini.

“Barcelona senantiasa memenangi penguasaan bola dengan tim manapun, termasuk Real Madrid. Yang harus kami lakukan adalah, membuat ball possessions tersebut steril,” demikian kata Massimiliano Allegri sebelum pertandingan. Dan inilah yang membuat Lionel Messi, pria yang menjadi top skor Liga Champion dalam empat musim berturut-turut, tak berdaya.

Untuk mematikan Sang Messiah, dengan jitu, Allegri memberikan tugas utama pengawalan kepada dua pemain berbeda posisi, gelandang bertahan Massimo Ambrosini dan bek tengah, Philippe Mexes. Adanya dua penjaga ini membuat semua aliran bola kepada King Leo terputus. Di sisi lain, Messi yang awalnya menempati posisi ‘False 9′ harus mundur ke belakang untuk mencari bola. Hasilnya, Si Nomor 10 berada dalam salah satu penampilan terburuknya pada dini hari tadi. Ada beberapa kesempatan, ketika Messi harus bertarung dengan empat pemain Milan, seorang diri.

Tidak hanya menjaga Messi, Milan memaksakan penguasaan bola Barca ke titik terendah. Dengan 73% ball possessions, Barca cuma melepaskan satu tembakan tepat sasaran. Setiap kali para pemain Barcelona masuk ke sepertiga akhir pertahanan Rossoneri, selalu ada prajurit Milan yang menekan mereka, sehingga yang terjadi adalah, bola berputar-putar tanpa mengancam Christian Abbiati. Menariknya, jika disebutkan AC Milan memakai skema parkir bus, ada benarnya juga. Lihatlah foto berikut ini, ketika 10 pemain tuan rumah menumpuk di kota penalti untuk menghalangi laju bola Barca.

Lionel Messi dan Barcelona Mati Oleh Strategi Parkis Bus 3

Satu lagi kelemahan Barca yang terekspos dalam pertandingan dini hari tadi, adalah ketidakmampuan mereka melepaskan tembakan jarak jauh. Tiki-taka memang menjadi andalan, tapi juga punya titik kekurangan. Kebanyakan gol Barcelona lahir di kotak penalti. Selama ada banyak pemain yang membendung laju bola, selama itu pula klub Catalan tidak akan punya daya dalam mencetak gol. Dan hasilnya, dalam laga semalam, sebuah tim yang biasanya di Liga Spanyol memenangi laga dengan 3 hingga 4 gol, dibuat meranggas tanpa sempat menjebol gawang Abbiati.

Pola yang sama, bukan tidak mungkin akan kembali diperagakan Milan di Camp Nou. Kalau sudah begini, maka tinggal ditunggu, apakah Barca tak punya strategi lain dan hanya mengalirkan bola dari sisi kanan ke kiri sepertiga pertahanan terakhir AC Milan, ataukah mampu menemukan cara ‘memasukkan’ bola ke kotak penalti jika seluruh pemain lawan hadir membendung mereka.